Rabu, 24 September 2014

Prinsip Dasar Dalam Perancangan Tipografi

Prinsip Dasar Dalam Perancangan Tipografi

Proses perancangan dengan menggunakan huruf merupakan tahapan yang paling menentukan dalam solusi masalah tipografi. Pada tahap vital dalam proses kreatif dari sebuah perancangan tipografi, seorang desainer akan bertindak sebaga komunikator visual yang memiliki berbagai peluang mengontrol setiap keputusan kreatif yang kelak dapat memperkuat efektifitas dan efisiensi dari sebuah pesan yang akan disampaikan kepada khalayak penerimanya.
SINTAKSIS TIPOGRAFI
Dalam ilmu bahasa dikenal sintaksis, yang berarti penyusunan kata-kata dalam bentuk dan urutan yang tepat. Aturan dalam tata bahasa sudah dibakukan, seperti: huruf membentuk kata, kemudian kata membentuk kalimat yang terdiri dari komponen-komponen seperti subjek, predikat dan objek.
Sedangkan sintaksis dalam tipografi memiliki pengertian sebagai sebuah proses penataan elemen-elemen visual ke dalam kesatuan bentuk yang kohesif. Studi terhadap sintaksis tipografi dimulai dari elemen komposisi yang terkecil yaitu huruf, kata, garis, kolom dan margin.
Sintaksis tipografi tidak memiliki aturan yang baku. Namun, dalam proses perancangan tipografi, penggunaan logika-logika dan prinsip-prinsip persepsi visual yang diterapkan dalam setiap pendekatan kreatif akan secara bertahap melahirkan suatu sistematika penataan elemen-elemen visual huruf.

PERSEPSI VISUAL
Tugas seorang grafis adalah menciptakan sebuah kesatuan visual yang mudah dipahami oleh penglihat. Pemahaman terhadap persepsi visual adalah kunci untuk memahami tendensi mata kita dalam melihat sebuah pola visual. Contoh, persepsi visual dari teori Gestalt sebagai acuan serta beberapa contoh rancangan yang dapat memperjelas gambaran-gambaran terhadap penerapan dari teori tersebut.
CONTOH TENDENSI ALAMI DALAM MELIHAT POLA VISUAL
  • Similarity
  • Continuation
  • Proximity
  • Closure
FOCAL POINT
Musuh terbesar dari seorang perancang grafis adalah keapatisan penglihat terhadap hasil rancangannya. Tugas perancang grafis adalah menarik perhatian penglihat dengan menciptakan suatu pola rancangan visual yang secara cepat dapat menstimulasi penglihat lewat pokok penekanan (focal point). Namun, sebagai catatan, focal point yang gamblang tidak merupakan keharusan untuk menciptakan sebuah rancangan yang berhasil.
Dalam desain tipografi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan focal point dengan berbagai kemungkinan sebagai contoh berikut ini.
  • Ketika sebuah elemen terisolasi dari kelompok elemen yang lain maka elemen itu akan menjadi focal point. Dengan melakukan pemisahan, sebuah elemen akan menjadi properti visual yang penting.
  • Pada desain sampul buku ini focal point terletak pada nama penulisnya dengan mengubah parameter pada ukuran huruf.
  • Headline pada salah satu dari lembaran buku laporan tahunan (annual report) disamping ini merupakan focal point lewat cara mengisolasi headline serta penggunaan kontras pada huruf yang dicetak negatif (reversed type).
Semenjak focal point terlalu umum digunakan sebagai salah satu dari perangkat artistik, kadang untuk menarik perhatian penglihat, kehadiran focal point dihilangkan. Pada akhirnya focal point hanya digunakan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan dari rancangan serta pesan yang akan disampaikan.
GRID SYSTEMS
Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid systems seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.
Walaupun tidak ada aturan-aturan yang baku mengenai penentuan besarnya margin, namun, pemanfaatan ukuran margin yang tepat memberikan dalam visual terhadap keseluruhan rancangan. Margin yang berbeda-beda ukuran dapat menciptakan ruang asimetris yang lebih dinamis.
Sebagai catatan, grid systems sangat diperlukan sebagai dasar pola dalam menyusun huruf dan gambar dalam jumlah yang banyak, seperti buku, brosur, majalah, dan lain sebagainya. Untuk rancangan yang berjumlah satu halaman atau sedikit, penerapan grid systems kadang sering diabaikan.
Grid systems dalam sebuah rancangan grafis digunakan sesuai dengan kebutuhan komposisi, ada yang hanya menggunakan satu buah kolom vertikal hingga multi kolom yang menggunakan dua titik koordinat X dan Y (horisontal dan vertikal). Sebagai catatan, penggunaan grid systems jangan dijadikan sebagai sebuah limitasi dalam menerapkan sebuah komposisi, melainkan difungsikan sebagai peragkat bantu dalam memonitor setiap penempatan elemen-elemen visual pada sebuah bidang racangan.
ALIGNMENT
Dalam sebuah perancangan tipografi penataan baris (alignment) memiliki peranan penting sebagai penunjang legibitility serta estetika dari rancangan.
Huruf-hirif dalam beberapa baris dapat disejajarkan dengan lima cara sebagai berikut.
  • Rata Kiri (flush left)
Layak digunakan untuk naskah yang panjang atau pendek. Bagian kanan susunan huruf menghasilkan bentuk iregular yang memberi kesan dinamis.
  • Rata Kanan (flush right)
Hanya layak digunakan untuk jumlah naskah yang pendek dengan penataan jumlah huruf-huruf per barisnya hampir setara.
  • Rata Tengah (centered)
Hanya layak digunakan untuk jumlah naskah yang pendek dengan penataan jumlah huruf yang seimbang pada tiap barisnya.
  • Rata Kiri-Kanan (justified)
Layak digunakan untuk naskah yang panjang. Keteraturannya memberikan kesan bersih dan rapi. Namun, jarak antar kata harus diperhatikan bila jumlah huruf tidak sebanding dengan lebar kolom.
  • Asimetris (random)
Penataan ini berbeda dengan empat cara diatas. Setiap baris disusun secara acak (random) sehingga tidak ada pola baris yang dapat diprediksi panjanganya ataupun penempatannya.
Dalam sebuah eksekusi perancangan halaman (page makeup), ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari karena secara optis kehadirannya dapat mengganggu estetika, seperti:
  • Window
Satu baris pendek yang merupakan baris terakhir dari sebuah paragraf yang berdiri tunggal dan hadir menjadi baris pertama pada halaman berikutnya.
  • Orphan
Satu baris pendek yang merupakan baris pertama dari sebuah paragraf yang berdiri tunggal dan menjadi baris terakhir dalam sebuah halaman.
  • Block
Tiga atau empat buah tanda sambung (hypens) yang bersusun pada bagian akhir dari beberapa baris yang berurutan dalam sebuah halaman.
  • River
Sebuah bentuk yang terjadi karena adanya jarak antar kata dari beberapa baris yang berurutan dan membentuk sebuah bidang putih seperti alur sungai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar