Pengukuran dalam Tipografi
Assalamu'alaikum wr.wb
Ada lima jenis pengukuran dalam Tipografi diantaranya adalah:
1. Point dan Pica
Tiga dasar sistem pengukuran dalam tipografi adalah: point (biasa
disingkat dengan pt), pica (dibaca: paika), dan unit. Point digunakan
untuk mengukur tinggi huruf, sedangkan pica digunakan untuk mengukur
panjang baris. Pengukuran dari lebar persatuan huruf serta jarak antar
huruf dihitung dengan satuan unit. Perhitungan unit hanya digunakan
dalam proses yang menggunakan teknologi phototypesetting dan digital
composition – teknologi yang digunakan untuk pengetikan dan pencetakan
huruf agar dapat mendapatkan hasil cetak yang tajam dan presisi. Pada
tahun 1737, Pierre Fournier, seorang pembuat huruf (type founder) dari
Paris menemukan sistem pengukuran huruf dalam satuan point.
Sistem pengukuran huruf yang lain diperkenalkan 40 tahun kemudian oleh
Francois Ambroise Didot dari Perancis. Acuan yang dipakai sekarang
adalah sistem Anglo-Saxon dengan perhitungan 72 pt setara dengan 1 inch
atau 2,539 cm. Sistem pengukuran tipografi tersebut berawal dari teknik
cetak movable type yang pada perkembangan berikutnya diciptakan
standarisasi pengukuran dan satuannya.
2. X-height
x-height bukan merupakan sistem pengukuran huruf, namun besar kecilnya
x-height dapat mempengaruhi tinggi huruf secara visual. Di samping itu,
perbedaan jenis huruf serta proporsi antara x-height dan body size
memiliki pengaruh terhadap ukuran ascender dan descender. Besar kecilnya
x-height memiliki pengaruh terhadap jumlah huruf yang dapat
terakomodasi dalam satu baris
3. mm danen
Spasi
adalah berupa interval antar elemen tipografi yang mencakup: jarak antar
huruf atau yang disebut kerning, jarak antar kata atau yang disebut
word spacing dan jarak antarbaris atau yang disebut leading
(dibaca:leding). Teknik tradisional yang digunakan untuk pengukuran
ruang jarak antar kata adalah penyisipan potongan metal yang diletakkan
di antara huruf yang satu dan yang lain. Potongan metal ini disebut
quad. Sebuah quad berbentuk persegi empat yang merupakan kotak sebesar
ukuran huruf. Quad memiliki satuan yang disebut sebagai em. Ukuran
setengah dari em adalah en. Apabila huruf dengan ukuran 10 pt maka
em-quad-nya berukuran 10 pt x 10 pt
4. Kerning
Pengukuran jarak antarhuruf (kerning) dalam phototypesetting dan digital
composition dihitung dengan sistem unit. Sistem ini tidak memiliki
acuan pengukuran yang tetap, dalam pengertian bahwa unit memilikinilai
yang berbeda-beda tergantung kepada sistem yang digunakan. Em berupa
kotak seukuran besarnya huruf, kemudian bila kotak ini dibagi menjadi
beberapa segmen yang sama besar, maka setiap segmen ini disebut sebagai
unit. Sebuah huruf ‘U’ dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf ‘t’
dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf ‘t’ dapat memiliki lebar 6
unit.
5. Leading
Pengukuran jarak antarbaris (leading) dihitung dengan menggunakan satuan
point. Teknik tradisional memakai lembaran metal yang disisipkan di
antara baris. Lembaran metal ini memiliki ketebalan yang beragam
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang pengukuran tipografi, semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar